Sidang APA Fokus Soroti Pekerja Migran
Permasalahan mengenai pekerja migran menjadi penting bagi negara-negara di Asia, mengingat beberapa negara di Asia menjadi negara pengirim dan negara penerima tenaga kerja migran.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua/Korpolkam, Priyo Budi Santoso pada Luncheon Talk dalam rangka menyambut APA International Conference on the Principles of Friendship and Coorperation in Asia, di Asean Room - Hotel Sultan, Selasa (12/7)
“Tentunya keadaan ini memiliki keuntungan masing-masing, baik bagi negara pengirim dan negara penerima. Negara pengirim dapat menawarkan lapangan pekerjaan bagi warga negaranya sekaligus menjadikannya sebagai sumber devisa, sementara negara penerima dapat memenuhi kebutuhan mereka terhadap ketersediaan tenaga kerja,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, tenaga kerja migran ini juga menimbulkan tantangan tersendiri diantaranya perlindungan keselamatan kerja dan pemenuhan hak-hak ekonomi dan sosial mereka.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara pengirim tenaga kerja, tantangan tersebut adalah prioritas masalah yang harus segera ditangani. Oleh karenanya, jelas Priyo, Indonesia meyakini bahwa kesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam pembahasan tingkat internasional mengenai pekerja migran ini merupakan momentum yang perlu digunakan sebaik-baiknya untuk menghasilkan kerangka kerjasama regional bagi solusi komprehensif atas permasalahan tenaga kerja migran.
Dia menambahkan, bagi negara-negara Asia, prinsip persahabatan dan kerjasama berjalan didasarkan pada adanya ikatan sejarah, geografi, budaya dan peradaban yang telah mengakar sejak dahulu kala.
Selain itu, tegas Priyo, masyarakat Asia memiliki persamaan tantangan dan kesempatan dalam dunia internasional sehingga timbul keinginan untuk menciptakan kerjasama dan kolaborasi lebih jauh. Terlebih lagi, globalisasi disatu sisi menimbulkan persaingan antar kawasan, namun di sisi lain juga menimbulkan ketergantungan antar negara, tambahnya.
Oleh karena itu, APA berkeyakinan bahwa struktur kerjasama yang lebih kokoh dan efektif diantara masing-masing negara di Asia diperlukan guna membuat pembangunan kawasan di Asia lebih maju dan komitmen negara-negara Asia terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan lebih meningkat, tutur Priyo.
Priyo berharap dengan adanya prinsip-prinsip friendship and cooperation in Asia akan dapat mempromosikan solidaritas, persahabatan dan hubungan bertetangga yang baik diantara negara-negara Asia sehingga Negara anggota APA dapat maju bersama dan hidup dalam kawasan yang lebih damai dan stabil. “Mudah-mudahan parlemen negara-negara APA beserta observer dapat hadir dalam acara Asian Parliamentary Assembly Ad Hoc Committee Meeting on the Protection on Migrant Workers and Conference on the Principles of friendship and cooperation in Asia, di kota Solo, Jawa Tengah, tanggal 28-29 September 2011,” ujarnya.(iw)/foto:iw/parle.